Artikel Baru

Mesin Press Sabut Kelapa Manual

Mesin Press Sabut Kelapa Manual

Mesin Press Sabut Kelapa Manual


 

Fungsi Mesin Press Sabut Kelapa manual adalah untuk memadatkan sabut kelapa hasil penguraian agar tidak memakan tempat dan simple pada saat packing. dengan alat press manual ini cuma membutuhkan tenaga manusia sebagai pengerak utamanya jadi tidak memakai hidrolik atau engine bensin maupun diesel.

Berikut Spesifikasi mesin / alat tersebut 

Dimensi                       : 80 x 70 x 165 cm
Sistem Press                : Press Ulir Dan Dongkrak
Pengerak                     : Manual
Material Press             : Mild Steel
Material Rangka          : UNP besi
Ukuran Dongkrak        : 10 ton
Ukuran Press               : 30x30x30 cm

_________________________________________________________________________________ 

Mesin press sabut kelapa adalah salah satunya mesin pengolah sabut kelapa yang berperan untuk memadatkan bahan baku sabut kelapa agar jadi padat. Hasil keluaran alat sabut kelapa berbentuk padatan dengan ukuran sesuai dengan keperluan. Dalam menjalankan usaha pemrosesan kelapa kita bisa menmanfaatkan perlengkapan seperti mesin pengurai sabut kelapa, mesin pengayak sabut kelapa, serta mesin pengolah kelapa yang lain.
Detail Mesin Press Sabut Kelapa :

Manfaat Mesin Press Sabut Kelapa :

Mesin press sabut kelapa dipakai untuk mengepress bahan baku sabut kelapa yang telah diuraikan serta diayak. Hasil pemrosesan sabut kelapa berbentuk serat serta gabus adalah salah satunya produk yang berharga jual tinggi. Beberapa entrepreneur banyak yang mengeksport cocofiber ke mancanegara. Untuk kurangi cost pengiriman serta area untuk menyimpan, jadi cocofiber serta cocopeat dipress dengan ukuran spesifik sesuai dengan keperluan. Arah mengepress bahan baku sabut kelapa ialah untuk kurangi cost transportasi yang mahal.

Langkah Kerja Mesin Press Sabut Kelapa :

Hidupkan mesin press sabut kelapa
Input bahan baku sabut yang akan dipress pada tempat yang sudah disiapkan
Setelah itu bahan baku akan dipress sampai pada desakan spesifik
Lalu sabut yang telah dipadatkan diikat, lalu produk dikeluarkan dari mesin
Matikan mesin, bila proses mengepress sudah tuntas.

Langkah Gampang Menyulap Sabut Kelapa Jadi Alat Tanam yang Aman buat Anggrek
Termasuk juga masalah terpenting yang perlu dilihat pada budidaya anggrek ialah alat tanamnya. Seperti kita kenali bersama dengan, ada beberapa jenis pilihan alat tanam buat anggrek yang biasa dipakai oleh beberapa penggemar anggrek. Salah satunya ialah batang kayu, batang pakis, arang, pakis cacah, sphagnum moss, sabut kelapa, serta bebatuan buat anggrek lythopite. Bahkan juga seringkali, banyak hobiis yang melakukan eksperimen mengenai alat tanam, dengan tujuan untuk temukan formasi yang cocok buat alat tanam anggreknya.

Ada banyak prasyarat yang perlu dilihat dalam pilih alat tanam, salah satunya :
1. Dapat menyiapkan ruangan tumbuh buat akar tanaman, juga sekaligus mampu menyokong tanaman;
2. Berbentuk phorous (memiliki pori-pori dalam jumlahnya banyak hingga potensi menyerap air tinggi);
3. Dapat menyiapkan unsur hara yang cukuplah;
4. Tidak memiliki kandungan hama serta penyakit.

Jika kriteria itu dipenuhi, jadi InsyaAllah tanaman akan tumbuh dengan baik. Salah satunya alat yang seringkali digunakan oleh hobiis anggrek ialah sabut kelapa. Umumnya di toko saprotan ada sabut kelapa yang sudah di proses, hingga aman buat tanaman anggrek.

Sebetulnya kita dapat memproses sendiri sabut kelapa supaya bisa digunakan menjadi alat tanam anggrek, mengingat sabut kelapa termasuk juga bahan yang murah serta relatif gampang didapat di seputar kita. Kita cuma butuh memberikan sentuhan dikit supaya kandungan Lignin di sabut kelapa hilang. Ingin tahu triknya?

Berikut tingkatan yang perlu kita kerjakan :
1. Potong sabut kelapa sesuai dengan keperluan.
2. Buang dulu sisi kulitnya, sebab dibagian kulit itu tersimpan kandungan lignin serta minyak, yang tidak disenangi oleh anggrek.
3. Sesudah dipotong, sabut kelapa itu di rendam saat kira-kira 6 (enam) jam. Sesudah itu buang airnya. Jika dilihat, air rendaman pertama akan berwarna coklat.
4. Jam sabut kelapa dengan palu sampai terbuka pegangan antar seratnya.
5. Jika telah dipukul, rendam sabut dengan air yang telah digabung dengan pupuk serta fungisida. Ini ialah langkah opsional.
6. Sesudah proses perendaman tuntas, tiriskan sabut itu, sampai didapat sabut yg cukuplah lembab menjadi alat.
7. Lalu lilitkan sabut kelapa itu sepotong untuk sepotong ke bibit atau tanaman yang akan ditanam, sampai di rasa ketebalan alat telah penuhi.
8. Tanaman siap untuk dijaga;

Sulawesi Utara diketahui menjadi salah satunya daerah penghasil kelapa terunggul di Indonesia, hingga populer dengan bumi nyiur melambai-lambai. Luas perkebunan kelapa di Sulawesi Utara sampai 267.350,79 Ha (data tahun 2011). Kelapa meskipun menjadi komoditi unggulannya masih bisa menimbukan persoalan lingkungan, hingga bagaimanakah cara untuk meminimalkan persoalan lingkungan itu. Salah satunya pemakaian dari kelapa yang bisa di proses ialah sabut kelapanya. Sampai sekarang ini pemrosesan sabut kelapa di Sulawesi Utara masih tetap hanya terbatas pada pemakaian dengan cara langsung menjadi bahan bakar rumah tangga serta bahan bakar pada industri rumahan terpenting pembuatan cakalang fufu. Pemakaian itu dipandang belum juga dapat menyerap jumlahnya jumlahnya sabut kelapa menjadi bekas pemrosesan kelapa. Perihal ini mengakibatkan ada banyak sabut kelapa yang selesai menjadi sampah yang terbuang sia-sia, hingga butuh penyelesaian persoalan sampah di sekitar lingkungan (informasi data Balai Riset Kehutanan (BPK) Manado, 2015).

Pada tahun 2015 kami Widyaiswara Balai Diklat Lingkungan Hidup serta Kehutanan (BDLHK) Bogor mendapatkan peluang ke BPK Manado untuk pelajari bagaimanakah cara manfaatkan sabut kelapa menjadi alat perkembangan Jamur Tiram. Di mana sampai kini yang seringkali dikerjakan menjadi alat perkembangan jamur tiram ialah serbuk gergaji. Dengan memperoleh pengetahuan ini, jadi kami mengharap bisa bangun demplot Budidaya Jamur Tiram dengan alat serabut kelapa di rimba diklat Rumpin Balai Diklat Lingkungan Hidup serta Kehutanan Bogor.

MANFAAT SABUT KELAPA (Cocopeat)

Sabut kelapa atau dikenali dengan arti cocopeat adalah sampah perkebunan yang berlimpah di daerah penghasil kelapa, tanaman yang masih tetap keluarga aren-arenan atau Arecaceae ini, semua bagiannya memiliki faedah yang besar buat manusia. Sabut kelapa ialah salah satunya sampah yang paling besar dengan prosentase 42% dari berat buah kelapa. Air kelapa mempunyai faedah terpenting menjadi bahan basic pembuatan pupuk organik cair, begitupun dengan sabut yang membungkus buah kelapa bisa di proses jadi pupuk organik padat atau bokashi. Sabut kelapa yang belumlah di proses bukan cocopeat, cocopeat sendiri adalah sampah pemrosesan sabut kelapa yang diambil serat atau fiber.

Cocopeat adalah butiran halus atau serbuk dari fiber kelapa, hingga sabut kelapa ini besar sekali faedahnya untuk pertanian. Kandungan hara yang dipunyai sabut kelapa baik makro atau mikro nyatanya begitu diperlukan oleh tanaman. Kandungan unsur hara makro serta mikro yang ada pada sabut kelapa diantaranya Kalium (K), Fosfor (P), Calsium (Ca), Magnesium (Mg), Natrium (Na) serta beberapa mineral yang lain. Kandungan unsur hara yang dipunyai cocopeat paling banyak banyaknya ialah unsur K, di mana kandungan Fosfor serta Kalium begitu diperlukan tanaman waktu proses pembentukan buah dan penambahan perasaan untuk semua type buah.

Sabut kelapa dapat digunakan jadi biopot, yakni seperti alat tanam yang berisi bahan organik serta nutrisi hara tanaman, lalu diciptakan jadi bentuk seperti pot. Alat tanam ini dibikin dalam beberapa ukuran serta sesuai dengan tanamannya. Kelebihan biopot diantaranya ialah lebih ramah lingkungan, sebab tidak memakai plastik serta langsung bisa ditanam ke tempat.

Cocopeat ialah sampah yang banyaknya sedikit, hingga seringkali diacuhkan. Cocopeat mempunyai karakter yang spesial, yakni dapat menaruh air lima kali dari beratnya. Karakter unik ini membuat cocopeat dapat digunakan menjadi alat tanam. Kelebihannya ialah tingkatkan daya meredam air, menaruh air, serta menaruh hara nutrisi tanaman. Cocopeatmengandung tannin yang kurang baik untuk tanaman. Kandungan tannin ini bisa di hilangkan lewat cara perendaman. Alat tanam dibikin dengan menggabungkan cocopeat dengan kompos, arang sekam, fosfat alam, serta dolomite. Beberapa jenis tanaman hortikultura dapat ditanam dengan memakai alat tanam ini, hingga cocopeat dapatlah digunakan menjadi alat tanam jamur tiram.


KELEBIHAN DAN KEKURANGAN Cocopeat
Keunggulan dari Cocopeat yang berkualitas baik ialah :

Gampang teruri serta aman buat lingkungan sebab adalah 100% bahan alami yang terbuat dari sabut kelapa.
Bisa meredam air sampai 6-9 kali berat cocopeat tersebut.
Mempunyai struktur yang mempermudah transisi oksigen (ganti kation) di tanah, hingga berguna buat kesuburan akar tanaman.
Bisa dipakai berulang-kali serta begitu awet sampai baru akan hancur dalam kurun waktu 10 tahun.
Dapat mengikat berbau tidak enak, hingga pas dipakai menjadi alas pada kandang ternak.
6 Dapat dipakai menjadi alat bedding cacing (vermicomposting).
Anti bakteri serta anti jamur sebab memiliki kandungan Trichoderma sp, semacam jamur (fungi) yang menguntungkan buat tanaman, serta bisa menghalangi perkembangan jamur merugikan.
Umumnya di jual berbentuk blok dengan berat 5 kg serta gampang dibawa.
Dalam batas spesifik dapat dipakai menjadi pakan ternak serta itik.
Tidak hanya ada keunggulan tentu saja ada pula kekurangan dari cocopeat ini yakni:

Cost produksi yang banyak
Bila tidak di proses dengan benar, maka membuahkan cocopeat berkualitas jelek serta akan merugikan tanaman dan lingkungan.
Proses membuatnya yang memerlukan waktu lumayan lama.

BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) sudah lama diketahui serta banyak dibudidayakan menjadi jamur pangan. Menjadi salah satunya sumber pangan, jamur tiram dikenal juga sebab rasaya yang enak serta bisa di proses dengan beragam. Kelebihan peningkatan jamur tiram ialah siklus hidup sampai waktu panen yang cukuplah singkat, relatif gampang dibudidayakan dan cukuplah adaptif dengan pemakaian alat. Jamur tiram pas di kembangkan di lokasi tropis dengan kelembapan yang tinggi serta intensitas cahaya matahari yang baik. Berdasar pada nilai ekonomis, budidaya jamur tiram begitu prospektif sebab mempunyai nilai jual yang lumayan baik di market, bahkan juga dengan kualitas serta macam pemrosesan akan makin tingkatkan nilai jualnya.

Usaha budidaya jamur tiram sering alami kegagalan sebab tehnik serta langkah budidaya yang kurang benar. Walau mudah, butuh dilihat ikut beberapa faktor seperti lingkungan, kebersihan, dan ketekunan saat perawatan. Bila beberapa faktor itu tidak dapat dipenuhi oleh baik jadi akhirnya juga kurang maksimal bahkan juga kemungkinan besar punya potensi menghadirkan kegagalan.

Jamur tiram putih berwarna putih cukup krem dengan diameter badan 3-14 cm. Jamur ini mempunyai miselium. Badan buah jamur berikut yang berharga ekonomis tinggi serta jadi arah dari budidaya jamur tiram. Tehnik budidaya jamur tiram dari mulai persiapan sampai saat panen begitu butuh dilihat supaya aktor usaha betul-betul mengerti hingga lebih kuasai dalam pemeliharaan ataupun pengendalian hama tanaman



PERSIAPAN PENANAMAN JAMUR TIRAM
Sebelum lakukan penanaman, beberapa hal yang mendukung budidaya jamur tiram mesti telah ada, salah satunya rumah kumbung baglog, rack baglog, bibit jamur tiram, serta perlengkapan budidaya. Upayakan budidaya jamur tiram memakai bibit bersertifikat yang bisa dibeli dari petani lainnya atau dinas pertanian ditempat. Perlengkapan budidaya jamur tiram lumayan sederhana, harga dapat dijangkau, bahkan juga kita dapat memanfaat perlengkapan dapur. Untuk memaksimalkan hasil dalam usaha budidaya jamur tiram di dataran rendah bisa dikerjakan dengan modifikasi pada bahan alat serta takarannya, yaitu dengan meningkatkan atau kurangi ukuran masing-masing bahan dari standard biasanya. Dalam usaha taraf kecil, uji coba dalam memastikan ukuran bahan alat adalah perihal yang begitu penting untuk mendapatkan ukuran yang cocok. Perihal ini mengingat jamur yang dibudidayakan di lingkungan tumbuh berlainan pasti memerlukan nutrisi serta alat yang berlainan juga bergantung pada situasi keadaan ditempat. Sampai sekarang ini belumlah ada standard formasi alat untuk budidaya jamur tiram di dataran rendah, hingga petani melakukan modifikasi alat serta lingkungan berdasar pada pengalaman serta keadaan semasing.

Menjadi alat tumbuh jamur tiram, yang umumnya memakai serbuk gergaji saat ini memakai sabut kelapa (cocopeat), di mana berperan menjadi penyedia nutrisi buat jamur. Sabut kelapa yang dipakai ialah sabut kelapa yang begitu punya potensi dalam tingkatkan hasil panen jamur tiram. Sebelum dipakai menjadi alat sabut kelapa mesti dikompos terlebih dulu supaya bisa terurai jadi senyawa yang lebih simpel hingga gampang diolah oleh jamur. Proses pengomposan dikerjakan lewat cara menutupnya memakai plastik atau terpal saat 1-2 hari. Pengomposan berjalan dengan baik bila berlangsung kenaikan suhu seputar 50⁰C.

Alat berbentuk dedak/bekatul serta tepung jagung berperan menjadi substrat serta penghasil kalori untuk perkembangan jamur. Sebelum beli dedak serta tepung jagung, semestinya yakinkan dulu beberapa bahan itu masih tetap baru. Bila menggunakan bahan yang telah lama di kuatirkan terjadi fermentasi yang bisa menyebabkan pada tumbuhnya type jamur yang tidak diinginkan. Berdasar pada hasil riset, pemakaian dedak ataupun teung jagung memberi kualitas hasil jamur yang sama sebab kandungan nutrisi ke-2 bahan itu serupa. Akan tetapi, pemakaian dedak dipandang lebih efektif sebab dapat memotong cost serta condong gampang dicari sebab banyak digunakan menjadi pakan ternak. Kapur (CaCO3) berperan menjadi sumber mineral serta pengontrol pH. Kandungan Ca dalam kapur bisa menetralkan asam yang dikeluarkan meselium jamur yang dapat juga mengakibatkan pH alat jadi rendah.

Wadah yang dipakai untuk menempatkan kombinasi alat ialah kantong plastik bening tahan panas (PE 0,002) memiliki ukuran 20 cm x 30 cm. Mengenai formasi alat semai ialah serbuk gergaji 100 kg; tepung jagung 10 kg; dedak halus atau bekatul 10 kg; kompos 0,5 kg; kapur (CaCO3) 0,5 kg; serta air 50-60%. Ada dua perihal yang perlu dilihat sebelum lakukan penanaman bibit jamur, yakni sterilisasi bahan serta sterilisasi baglog.

STERILISASI BAHAN
Sebelum digabung dengan alat lainnya, sabut kelapa serta dedak disterilisasi terlebih dulu memakai oven saat 6-8 jam pada suhu 100⁰C. Dengan sterilisasi itu tidak hanya kurangi mikroorganisme pemicu kontaminsasi ikut menguranngi kandungan air pada serbuk sabut kelapa, hingga alat jadi lebih kering. Ke-2 bahan itu lalu digabung serta dikasih air seputar 50-60% sampai adonan jadi kalis serta dapat dikepal. Air berperan dalam penyerapan nutrisi oleh miselium. Air yang dipakai mesti air bersih untuk kurangi kemungkinan kerancuan organisme lainnya dalam alat. Dalam masukkan alat ke plastik, alat mesti betul-betul padat supaya jamur yang dibuat dapat banyak. Jadi yakinkan jika beberapa bahan sudah cukup padat di plastik lewat cara menekan-nekan adonan sampai betul-betul padat, lalu sisi atas kantong dipasang cincin paralon serta setelah itu kantong plastik ditutup dengan sumbat kapas serta diikat dengan karet.

No comments