Artikel Baru

Mesin Pengering Gabah Padi - Oven Gabah Rotary

Mesin Pengering Gabah Padi - Alat Pengering Gabah

alat pengering padi gabah tradisional, harga Mesin Pengering Gabah Padi, jual Mesin Pengering Gabah Padi, alat Pengering Gabah Padi, cara mengeringkan Gabah Padi.

via Beritagar

mesin pengering adalah mesin pengering yang mengaplikasikan bentuk berupa tabung memanjang yang di kenai panas dari burner api atau dari tungku pemanasan tergantung dari aplikasi atau komoditi yang akan di keringkan. Mesin ini dapat berfungsi untuk mengeringkan beberapa komoditi antara lain : padi (gabah), kapulaga, pelet, granul kompos, padi kedelai, janggel jagung ( bonggol jagung ), sabut kelapa, dan kotoran hewan.

mesin pengering padi gabah


Spesifikasi Mesin Pengering Gabah Padi :

Tipe                      : Rotary
Dimensi               : 12000 x 1000 x 1800 mm
Pengerak              : Elektrik motor 7.5 HP 3 Phase , WPO / Diesel 8 HP
Material Tabung   : Mild Steel
Material Corong   : Mild Steel
Rangka                 : UNP  Dan Siku Besi
Tebal Plat Tabung : 4-5 mm
Tebal Plat Corong : 3 mm
Pemanas                : Burner Solar / LPG/ Biomassa
Transmisi              : Gir RS 80, Rantai, Gear Box dan V-Belt
Diameter Tabung  : 74-76 cm
Kapasitas              : Tergantung Kondisi Dan Jenis Komoditi
Pemanas                : Burner LPG / Burner Solar / Tungku kayu


Mesin pengering gabah. untuk pengoperasian bisa melihat video pengering gabah padi berikut ini.



_________________________________________________________________________________________

Waktu panen raya, ada petani yang bisa panen sekitar 9 ton per hektar GKP ( Gabah Kering Panen ). Umumnya, usai panen kandungan air rata-rata pada GKP seputar 23-25%. 

Nama petani yang panen itu, sebutlah saja Pak Yani. Tidak berapakah lama usai panen, Pak Yani menjemur gabahnya sampai kering sepanjang 2 hari. 
Sesudah ditimbang , panennya saat ini tinggal 7,38 ton GKG ( Gabah Kering Giling ) dengan kandungan air 14 persen. Jika hsail panen sebesar 9 ton GKP setelah itu dijemur jadi 7,38 ton GKG bermakna gabah yang dijemur petani tsb alami penyusutan seputar 18 persen. 

Satu minggu setelah itu, misalnya Pak Yani akan menggiling hasil panen yang sudah dijemur sekitar 7,38 ton GKG di penggilingan di dekat tempat tinggalnya. Usai lakukan proses itu, jadilah beras yang telah dikarungkan. Satu karung beras beratnya 50 kg. Setalah dihitung serta ditimbang didapat hasil 4,87 ton beras. 
Ini bermakna, gabah kering giling Pak Yani membuahkan rendemen sebesar 66 persen. Berarti dalam 100 kg GKG yang digiling membuahkan 66 kg beras. 

Satu pekan waktu lalu, saya sudah sempat menanyakan pada pemilik pengilingan, harga beras sekarang ini berapakah rupiah per kilo?. Ia jawab, “6.000 per kilo, pak mantri”. 

Memang, harga beras yang baru digiling relatif mahal karenanya beras baru. Masalah rasa, tentulah lebih enak di perut. 

Pada harga Rp. 6.000 per kilo, jika Pak Yani ingin jual semua berasnya. Dengan begitu, ia akan mendapatkan uang sebesar 4. 870 kg x 6.000 = Rp. 29.220.000 atau 29,22 juta. Uang sebesar ini belum dipotong biaya-biaya yang terkait dengan usaha tani yang Pak Yani kerjakan. Biaya-biaya tsb diawali dari ongkos pemrosesan tempat, benih, gaji tenaga kerja, dan lain-lain sampai ongkos untuk menggiling gabahnya. 

Beberapa petani di Kabupaten Pandeglang menyalahkan rendahnya harga gabah kering yang sekarang ini cuma sekitar di antara Rp 3.500 sampai Rp 3.800 per kg dari harga awalnya yang sampai Rp 4.000-4.700 per kg. 

Berdasar pada info yang dikumpulkan, anjloknya harga gabah berlangsung di sejumlah Kecamatan seperti di Kecamatan Sobang, Panimbang, Cigeulis, serta Patia. 

Seseorang petani di Desa Teluk Lada, Zaenal Abidin menjelaskan, dianya di Kecamatan Sobang kesusahan jual gabah. Walau sebenarnya, harga gabah kering dari petani sangatlah murah. 

"Iya, harga gabah anjlok di rata-rata 3.800 per kg. Itupun petani kesusahan jual, dapat jual, selama tidak kontan dapat menanti paling singkat satu Minggu baru bayar, faktanya tengkulak tidak mempunyai uang. Tengkulak akan membayar sesudah padi itu terjual berbentuk beras," kata Zaenal pada wartawan Berita Banten, Ade Taufik, Minggu 26 Mei 2019. 

Menurut Zaenal, anjloknya harga gabah saat panen raya pada bulan Maret 2019 kemarin. Ini, membuat beberapa petani di Pandeglang alami kerugian yang lumayan besar. 

"Jelas rugi, harga gabah dibawah 4.000 perkilogram saja telah rugi, sebab tidak imbang dengan biaya produksi yang setiap tahun alami kenaikan," tuturnya. 

Ia minta supaya Pemerintah Wilayah turun tangan menemukan jalan keluar buat beberapa petani. 

"Janganlah cocok panen raya bagus saja petani dibangga-banggain petinggi wilayah pada selfie, giliran terkena wereng atau saat ini harga gabah anjlok pemerintah berpangku tangan," cetusnya. 

Sesaat Ketua KTNA Pandeglang, Anton Khaerul Syamsi menekan Perum Bulog serta BUMD untuk memaksimalkan penyerapan gabah dari beberapa petani, supaya beberapa petani di Kabupaten Pandeglang tidak tidak untung tiap tahunnya. 

"Nasib petani tetap yang dirugikan saat panen harga gabah turun , Bulog belum dapat menyerap gabah dari Petani . Di sini peranan Bulog harus dapat jemput bola serta Pemda lewat BUMD nya tidak bisa berpangku tangan diam saja," tuturnya. 

Sebelum kita memastikan harga beras, kita terlebih dulu harus tahu nilai rendemen dari gabah sebab rendemen gabah begitu memastikan harga dari beras. Rendemen sendiri ialah prosentase hasil dari beras yang dibuat dari penggilingan gabah. 

Rata-rata rendemen gabah sekitar antar 60 - 65% yang bermakna 60 - 65% jadi beras serta 40 - 35% jadi kotoran berbentuk dedak baik itu dedak halus atau kasar. Jadi contoh dari 100kg Gabah x 62% rendemen = 100kg x (62%) = 100kg x 0,62 = 62, jadi hasil beras yang didapatkan sekitar 62kg. 

Sesudah kita tahu rendemen dari beras, saat ini kita mengambil langkah ke triknya mengalkulasi harga beras, mengacu dari paragraf awalnya di bawah ini contoh dari perhitungannya 

Contoh : 
Bila Harga gabah kering giling (GKG) ialah Rp.4.500/ Kg dengan rendemen berasnya ialah 62%. berapakah harga beras per Kg nya yang perlu di jual ? 

Penghitungan : 
Harga gabah : Rendemen gabah = Harga beras. 
Rp. 4.500 : (62%) = Rp. 4.500 : 0,62 = Rp. 7.258,- 
Jadi, harga berasnya ialah Rp. 7.258,- 

Gampang bukan langkah menghitungnya? Demikin langkah mengalkulasi serta memastikan harga beras berdasar pada harga dari gabah. Mudah-mudahan artikel ini dapat menolong serta memberikan faedah. Akhirkata Salam Pertanian. 

Gabah GKP atau Gabah kering panen memiliki kandungan kandungan air semakin besar dari 18% tetapi lebih kecil atau sama juga dengan 25% kandungan air dari GKP memang tambah tinggi dari GKS damw GKG, seterusnya memiliki hampa/kotoran semakin besar dari 6% tapi lebih kecil atau sama juga dengan 10%, butir hijau/mengapur semakin besar dari 7% tapi lebih kecil atau sama juga dengan 10%, butir kuning/rusak optimal 3% serta butir merah optimal 3%. 

GKP (Gabah Kering Pane) ini umumnya seringkali jadikan referensi berat hasil panen, baik produksi atau produktivitas. Untuk menghitungnya dapat lewat cara Ubinan lewat cara simpel yaitu dengan ukuran 2,5 mtr. x 2,5 mtr. serta jumlahnya rumpun didalamnya dipanen hingga akan mendapatkan hasilnya, setelah itu dikerjakan penimbangan serta hasilnya dikali 16. 

Demikian pemahaman dari GKP (Gabah Kering Panen), mudah-mudahan artikel ini dapat memberi info penambahan mengenai pertanian. Akhir kata terima kasih serta salam pertanian.

kami siap melayani pengiriman mesin ke seluruh Indonesia. daerah tersebut diantara:

Banda Aceh Langsa Lhokseumawe Sabang Subulussalam Binjai Gunungsitoli Medan Padang Sidempuan Pematangsiantar Sibolga Tanjungbalai Tebing Tinggi Bengkulu Jambi Sungaipenuh Dumai Pekanbaru Bukittinggi Padang Padang Panjang Pariaman Payakumbuh Sawahlunto Solok Lubuklinggau Pagar Alam Palembang Prabumulih Bandar Lampung Metro Pangkalpinang Batam Tanjungpinang Jawa Bandung Banjar Batu Bekasi Blitar Bogor Cilegon Cimahi Cirebon Depok Jakarta Jakarta Utara Jakarta Timur Jakarta Pusat Jakarta Selatan Jakarta Barat Kediri Madiun Magelang Malang Mojokerto Pasuruan Pekalongan Probolinggo Salatiga Semarang Serang Sukabumi Surabaya Surakarta Tasikmalaya Tangerang Tangerang Selatan Tegal Yogyakarta Kalimantan Pontianak Singkawang Banjarbaru Banjarmasin Palangka Raya Balikpapan Bontang Samarinda Tarakan Nusa Tenggara Denpasar Bima Mataram Kupang Sulawesi Gorontalo Makassar Palopo Parepare Baubau Kendari Palu Bitung Kotamobagu Manado Tomohon Maluku Ambon Tual Ternate Tidore Kepulauan Papua Jayapura Sorong, Bangka Belitung


1 comment:

  1. Harganya berapa? Bagaimana untuk dihantar ke Malaysia?

    ReplyDelete