Artikel Baru

Harga Mesin Pembelah Kelapa Tua Kopra Otomatis

Mesin Pembelah Kelapa Tua Kopra


Jual alat mesin pembelah kelapa, harga mesin pembelah batok kelapa menjadi dua untuk kopra, mesin pemotong tempurung kelapa tua.


Dalam pembuatan kopra diperkukan kelapa tua yang sudah dibelah lalu diambil daging kelapanya lalu dimasukan kedalam oven kopra.

1. Mesin Pembelah Kelapa 1 Pemotong

harga jual mesin pembelah pemotong batok kelapa
gambar Mesin Pembelah Kelapa

mesin pembelah kelapa tua

Spesifikasi Mesin Pembelah Kelapa Tua Kopra

  • Sistem                     : Rotary circle
  • Roll Pengarah         : 1 buah
  • Pisau pembelah      : 1 buah
  • Material pisau         : Besi baja
  • Dimensi                  : 90 x 70 x 110 cm
  • Material Rangka     : Siku Besi
  • Material Cover       : Plat Besi
  • Material Pengupas  : Besi
  • Transmisi                : Pulley, Vbelt, chain
  • Kapasitas                 : 60-100 butir/menit
  • Penggerak                : Dinamo 1 dan 2 HP

2. Mesin Pembelah Kelapa 2 Pemotong


___________________________________________________________________________________________


Ekspor Kopra


Peningkatan industri olahan kopra menekan dikerjakan untuk mengompensasi efek penurunan export karena melembamnya harga dan keinginan global pada komoditas itu. 

Ketua Umum Dewan Kelapa Indonesia Irawadi Jamaran menjelaskan, trend pelemahan harga kopra global selalu membuntuti beberapa petani kelapa di negeri tahun ini. Searah dengan itu, nilai export serta harga kopra di negeri juga selalu alami penurunan. 

Sekarang ini, harga kelapa sekitar di antara Rp1.000/kg—Rp2.000/kg. Saat diproses jadi kopra, harga rata-ratanya cuma sampai Rp3.500/kg. Harga itu terjerumus dari level tertingginya pada tahun ini, yang sudah sempat sampai Rp10.000/kg pada awal tahun. 

“Sekarang harga kopra jatuh cukup dalam, yang otomatis ikuti harga minyak kelapa sawit. Kami mengharap ada terlibat pemerintah agar harga komoditas ini tidak selalu lebih buruk, sebab jadi satu diantara sumber pendapatan buat petani di Indonesia Timur,” tuturnya pada Usaha.com, Minggu (9/12/2018). 

Ia meneruskan, pada umumnya harga kopra global tergerus sampai 30% selama tahun berjalan. Satu diantara sebabnya ialah turunnya keinginan kopra dari Thailand serta India. Di lain sisi, ada kelebihan produksi kopra di Filipina. 

Berdasar pada data BPS, nilai export kopra serta produk turunannya selama Januari—Oktober 2018 cuma sampai US$320,92 juta, terkoreksi 14,27% dengan tahunan. Selain itu, berdasar pada data Bank Dunia, rerata harga kopra global pada November 2018 ialah US$623/ton, turun dari perolehan Januari yang sudah sempat menyentuh level US$942/ton. 

Lihat situasi itu, Irawadi menekan supaya optimalisasi mengonsumsi dalam negeri bisa didorong oleh pemerintah. Diantaranya dengan tingkatkan investasi di bagian industri pemrosesan kopra. 

Masalahnya menurutnya, sedikit industri besar yang bergerak di posisi pemrosesan kopra. Mengakibatkan, beberapa petani serta produsen kopra pilih untuk langsung melempar hasil produksinya ke luar negeri. 

Wakil Ketua Umum Himpunan Industri Pemrosesan Kelapa Indonesia Amrizal Idroes menjelaskan, export kopra alami penurunan karena terdapatnya kelesuan keinginan di beberapa negara arah export. “Untuk itu, usaha pertama yang perlu dikerjakan ialah tingkatkan jumlahnya aktor industri pengolah kopra dalam negeri untuk jadi produk berharga lebih,” tuturnya. 

Ia memiliki pendapat komoditas kopra sekarang ini belum jadi bidang perkebunan yang mempunyai integrasi oke, dari mulai petani kelapa sampai produsen pengolah kopra. Situasi itu diantaranya berlangsung lokasi Indonesia Timur. 

Menurut dia, sampai sekarang ini belumlah ada data baku tentang kemampuan produksi kelapa dan kopra nasional hingga usaha pengendalian produksi susah dikerjakan. 

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan menjelaskan, sekarang ini pemerintah pusat berusaha menggerakkan pemda sebagai sentral produksi kelapa serta kopra untuk membuat gudang penampungan. Gudang itu bisa menjadi satu diantara jalan keluar untuk kurangi desakan harga saat waktu panen serta jaga penyerapan pada tingkat petani. 

“Kami mengharap banyak daerah sentral produksi berupaya menarik ketertarikan investor untuk membuat industri pemrosesan kopra, seperti di Sulawesi Utara yang saat ini punyai lokasi ekonomi spesial (KEK) Bitung,” tuturnya. 

Menurut dia, dengan timbulnya industri pemrosesan kopra di negeri, akan mereduksi desakan dari harga komoditas itu dengan global. Di lain sisi, Indonesia akan memperoleh keuntungan penambahan karena mempunyai produk export berharga lebih. 

Penurunan Export 


Penurunan export kopra semakin menurunkan keuntungan petani dalam negeri. Walau sebenarnya, tingkat harga internasional juga telah turun sampai 30%. 

“Karena Thailand tidak import kelapa, ini satu diantara yang membuat harga kopra jatuh. Diluar itu, harga kelapa dengan global turun seputar 30%,” kata Ketua Umum Dewan Kelapa Indonesia Irawadi Jamaran pada KONTAN, Sabtu (24/11). 

Sekarang ini, harga kelapa rata-rata pada tingkat petani ialah Rp 1.000 an per kg (kg) sedang pada tingkat pabrik ialah Rp 2.000 an per kg. Dalam membuat kopra diperlukan 4 kg hinga 5 kg kelapa untuk memperoleh 1 kg kopra. Tetapi, untuk harga kopra tidak dikalikan pada harga per kg kelapa, tetapi jatuh di bawahnya. 

“Kalau harga kelapa Rp 1.000, harusnya kan harga kopra Rp 4.000 atau Rp 5.000 per kg nya. Tetapi sebenarnya harga nya tidak dikalikan 4 kg - 5 kg kelapa, jadi sebetulnya membuat kopra itu rugi,” tutur Irawadi. 

Menurut Wakil Ketua Umum Himpunan Industri Pemrosesan Kelapa Indonesia (HIPKI), Amrizal Idroes, di pasar global minyak kelapa atau crude coconut oil (CNO) mempunyai substitusi berbentuk PKO (Palm Kernel Oil). Kenaikan keinginan PKO sekarang ini turut mengangkat harga CNO. 

“Harga CNO yang naik itu semestinya bawa kenaikan di harga kopra. Kenaikan harga CNO Rp 300 kg. Tetapi umumnya tidak langsung ada interval seputar tiga-empat hari," kata Amrizal. 

Sayangnya, sekarang ini pencatatan berkaitan produksi serta import kelapa masih susah dikerjakan karena minimnya integrasi baik di beberapa daerah serta pelabuhan-pelabuhan kecil. Perihal ini pula yang mempersulit pemerintah memitigasi ketetapan pemerintah untuk bikin kebijaksanaan berkaitan dengan kelapa.

Petani kopra semakin lebih untung ‘main’ di minyak kelapa. Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey sudah mempersiapkan program periode panjang untuk menangani anjloknya harga kopra. Olly meningkatkan industri minyak goreng kelapa rasio grup tani. 

Hitungan sederhananya 1 kg minyak kelapa didapat rata-rata dari 2 kg kopra. Bila petani jual kopra cuma mendapatkan Rp 8.400 untuk 2 kg kopra, Rp 4.200 per kg harga kopra, Senin (26/11/2018). 

Jika di produksi berbentuk minyak kelapa, 1 kg akan dihargai Rp 11.792, sesuai dengan harga minyak goreng curah paling murah Rp 11.000 per liter. Asal tahu saja 1 kg minyak kelapa sama juga dengan 1,072 liter. 

Berarti, jika petani menghasilkan minyak kelapa akan mendapatkan beda keuntungan Rp 3.392 dalam 2 kg atau Rp 1.696 per kg. 

Gubernur Olly sudah memberi pertolongan sekitar 12 unit mesin produksi minyak kelapa untuk grup tani yang akan mengurus industri minyak goreng kelapa di tahun 2018 ini. Dua salah satunya termasuk juga pertolongan tempat pemrosesan kelapa. 

Pada 2019, Pemprov Sulut akan memberi pertolongan dengan jumlahnya semakin besar, yakni sekitar 23 unit mesin bersama tempat pemrosesan sejumlah Rp 7 miliar. 

"Mesin produksi ini akan membuahkan minyak goreng berkualitas baik serta tidak berbau tengik hingga dapat diserap pasar," kata Olly, Senin (26/11/2018) sore. 

Gubernur menjelaskan, pemerintah bisa membuat peraturan dalam rencana tingkatkan pendapatan petani kelapa di Sulut. Katanya, ketentuannya produk minyak kelapa yang dibuat harus bebas berbau. "Kualitas minyak kelapa harus dinaikkan lalu pemerintah buat peraturan," sebut Olly. 

Lanjut Bendaraha Umum PDIP ini, mesin produksi minyak kelapa ini diberikan spesial untuk grup tani sebab minyak kelapa tidak dapat di produksi dengan massal. 

"Minyak kelapa tidak bisa di produksi dengan massal sebab dapat membuahkan berbau yang tidak enak, hingga harus di produksi dengan hanya terbatas," kata Olly. 

Tidak hanya pemberian mesin produksi minyak kelapa, Olly menyebutkan langkah lain yang dikerjakan Pemprov Sulut untuk tingkatkan nilai jual produk turunan dari kelapa, yakni membuat pertemuan yang dibarengi semua wilayah penghasil kelapa di Indonesia. 

"Pemerintah telah lakukan pertemuan di Sulut yang dibarengi semua propinsi serta kabupaten penghasil kelapa dengan asosiasi entrepreneur kelapa se-Indonesia yang didatangi asosiasi kelapa internasional," katanya. 

Menurut Olly, pemerintah pusat keluarkan kebijaksanaan untuk tingkatkan nilai jual kelapa serta sawit dengan mengolahnya jadi bahan bakar pada tahun kedepan. 

"Presiden Jokowi (Joko Widodo) telah memberi respon dengan kebijaksanaan minyak nabati dibikin solar B20 untuk tahun budget 2019," tutur Gubernur. 

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPD) PDIP Sulut ini menerangkan, ada kerja sama Pemprov Sulut, Balai Riset (Balit) Palma serta Instansi Pengetahuan Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk membuahkan bibit kelapa dengan membuat laboratorium kelapa. 

Ini akan menyokong lahirnya industri kelapa terintegrasi yang menarik ketertarikan beberapa investor ke Sulut. 

"Penambahan kualitas tanaman kelapa selalu dikerjakan. Sekarang ini Pemprov Sulut, Balit Palma serta LIPI sedang membuat laboratorium kelapa di Mapanget," tutur Gubernur. 

Pengakuan Olly ini untuk menjawab gugatan mahasiswa waktu demonstrasi di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Wilayah (DPRD) Sulawesi Utara, Senin (26/11/2018) siang. 

Tindakan damai itu menyertakan kombinasi organisasi mahasiswa yang menyebut diri Pergerakan Kolektif Perjuangan Rakyat atau dipersingkat Pergerakan Kopra Sulut. 

Sudah sempat ada dikit ketegangan waktu berjalan doa bersama dengan di pimpin Anggota DPRD Sulut, Netty Agnes Pantouw. Mahasiswa telah kantongi gugatan berbentuk surat pengakuan bertanda tangan materai dari DPRD menekan pemerintah melakukan tindakan menangani permasalahan kopra. 

Segelintir mahasiswa lalu memberi respon polisi. Sudah sempat sama-sama dorong. "Stop, stop ini berdoa," tutur seseorang mahasiswa menentramkan situasi. 

Demonstran masih pilih bertahan di DPRD. Kondisi cepat meredah serta tenang. Pergerakan Kopra Sulut terbagi dalam Pergerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) serta Tindakan Wanita Indonesia (API) Kartini. 

Mereka tuntut pemerintah serta DPRD melakukan tindakan melakukan perbaikan harga kopra. Mahasiswa yang direncanakan sejumlah beberapa puluh orang itu berunjuk rasa mengatakan komoditas kopra yang anjlok. 


Beberapa pendemo lalu didapati empat Anggota DPRD Sulut semasing Netty Agnes Pantouw, Wenny Lumentut, Billy Lombok serta Rocky Wowor. Mereka menekan pemerintah serta legislatif melakukan tindakan untuk meningkatkan harga kopra. 

"Bukan sebatas menaikan harga kopra, tetapi kenaikan harga harus di nikmati petani bukan oleh pemilik modal," tutur seseorang pendemo lewat pengeras suara. 

Mereka tuntut DPRD mengatakan sikap dengan tercatat untuk berusaha menaikan harga kopra. Pemerintah serta DPRD tidak dapat intervensi harga kopra. Demikian dikatakan Wenny Lumentut, Wakil Ketua DPRD Sulut, di celah tindakan demonstrasi mahasiswa. 

"Kopra itu bukan komoditas strategis yang dilindungi pemerintah. Prosesnya pasar bebas, bergantung suplay and permintaan," papar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPD) Partai Gerindra Sulut ini pada wartawan. 
Di Bitung, pabrik kopra juga kelebihan stock. 

"Pabrik-pabrik penuh, mereka yang beli kopra," tutur ia. 
Pemerintah serta DPRD selalu mencari soluasi supaya harga kopra dapat naik. "Kita tidak tinggal diam, kita berusaha mencari jalan keluar," tutur ia. 

Dia minta supaya warga bersabar, serta mengerti ekonomi dunia sedang lemah. "Saya siap mundur jika tidak mengatur, semua diurus tidak ada kata tidak diurus," papar ia. 

Mahasiswa kembali pada lapangan gedung DPRD. Mereka lakukan tindakan duduk. 1/2 jam lalu, membuyarkan diri. Netty Pantouw, perwakilan legislator akui memahami dengan gugatan mahasiswa. 

Jenderal Lapangan Aliansi Pergerakan Kopra Sulut, Zulfikar Langkara, menengarai ada penyusup dalam tindakan mereka, Senin siang. "Kami menyangka ada penyusup," katanya. Faksinya berkemauan mengadakan demo damai harga mesin pembelah kelapa

Ucapnya, ada banyak eleman mahasiswa yang turut tindakan itu salah satunya HMI, LMND, Pergerakan Manasiswa Nasional Indonesia (GMNI), GMKI serta Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). 

Humas Pergerakan Kopra Sulut, Eko Yahya, waktu diwawancarai selesai demonstrasi menjelaskan, apa yang dikerjakan mahasiswa adalah lambang penderitaan petani kopra. 

Kapolresta Manado, Kombes F X Surya Kumara menjelaskan, demonstrasi berjalan damai. "Unjuk rasa itu, ada bahan ia (massa) mengemukakan opini waktu penyampaian izin, contohnya baliho," tutur Kapolresta. 

Kepolisian selalu menghadapi beberapa peluang. "Di sini (kantor Dewan) kan ada sensor api untuk pemadam kebakaran, jika terkena panas nyala," katanya. 

Kapolresta mengaku anak buahnya berupaya amankan tindakan. "Harus jauhi clash (berseteru), mereka ialah adik-adik kita," katanya. 

Papar Kumara faksinya turunkan pasukan beberapa dua SSK dari Polres Manado dan Polda Sulut. Dia memerintah mereka giat berlatih supaya tahu standar operating procedure (SOP) dapat mengatur emosi. (Sumbet : Tribunnews.com )

kami siap melayani pengiriman mesin ke seluruh Indonesia. daerah tersebut diantara:

Banda Aceh Langsa Lhokseumawe Sabang Subulussalam Binjai Gunungsitoli Medan Padang Sidempuan Pematangsiantar Sibolga Tanjungbalai Tebing Tinggi Bengkulu Jambi Sungaipenuh Dumai Pekanbaru Bukittinggi Padang Padang Panjang Pariaman Payakumbuh Sawahlunto Solok Lubuklinggau Pagar Alam Palembang Prabumulih Bandar Lampung Metro Pangkalpinang Batam Tanjungpinang Jawa Bandung Banjar Batu Bekasi Blitar Bogor Cilegon Cimahi Cirebon Depok Jakarta Jakarta Utara Jakarta Timur Jakarta Pusat Jakarta Selatan Jakarta Barat Kediri Madiun Magelang Malang Mojokerto Pasuruan Pekalongan Probolinggo Salatiga Semarang Serang Sukabumi Surabaya Surakarta Tasikmalaya Tangerang Tangerang Selatan Tegal Yogyakarta Kalimantan Pontianak Singkawang Banjarbaru Banjarmasin Palangka Raya Balikpapan Bontang Samarinda Tarakan Nusa Tenggara Denpasar Bima Mataram Kupang Sulawesi Gorontalo Makassar Palopo Parepare Baubau Kendari Palu Bitung Kotamobagu Manado Tomohon Maluku Ambon Tual Ternate Tidore Kepulauan Papua Jayapura Sorong, Bangka Belitung

No comments