Artikel Baru

Harga Mesin Kristalisator Gula Semut

Harga Mesin Kristalisator Gula Semut

harga mesin kristalisator gula semut, jual mesin kristalisator gula semut, alat pembuat gula semut. Fungsi : Memekatkan cairan nira atau pun gula cetak cair dengan cara dimasak dengan api sehingga jadi butir - butir gula semut setengah kering



Spesifikasi
Tipe                     : KM-50Vertikal
Dimensi                : 800 x 600 x 800 mm
Diameter Tabung : 400 mm
Material Body      : Plat Besi
Material Tabung  : Stainless Steel
Material Rangka  : Siku Besi
Transmisi             : Gear Box, Pulley Dan V-Belt
Material Pengaduk: Stainless Steel Dan Kayu
Pemanas             : LPG
Kapasitas              : 6 – 8 kg/proses
Penggerak           : Dinamo 1,5  HP

Video Mesin Pemasak Kristalisator Gula Semut





Cara Membuat Gula Semut Tradisonal

Pada prinsipnya, langkah membuat gula semut dengan tradisionil bermula dari pohon kelapa yang disadap niranya jika telah membuahkan 3 tandan bunga yang telah terbuka serta tandan yang termuda telah sampai 20 cm panjangnya. Untuk pohon kelapa umumnya berusia seputar 8 tahun, sedang untuk kelapa hybrida umurnya seputar 4 tahun. Mahkota pohon kelapa awal mulanya dibikin bersih dari kotoran, umumnya dengan sikat, begitupun alat-alat yang akan dipakai mesti dalam kondisi bersih. Nira dapat didapat dari tandan yang seludangnya belumlah berbunga, tangkai bunganya lalu dipukul perlahan-lahan serta baru bisa disadap 3-5 hari lalu, perihal ini ditujukan untuk memudahkan keluarnya nira. Manggar lalu dipotong ujungnya ± 10 cm dengan pisau tajam, kurang lebih satu minggu lalu nira bisa disadap. 

Agar nira tidak asam (fermentasi) dan kotorannya mengendap, jadi butuh ditambahkan 1 sendok makan laru. Pencampuran laru ialah langkah untuk mengentalkan gula merah yang dikerjakan dengan memberi kombinasi kapur dengan daun slatri, cangkang manggis, atau batang nangka. Mengenai kombinasi laru yang kurang baik yakni larutan Na-bisulfit yang jelas-jelas berbentuk zat kimia. Penyadapan kelapa dikerjakan pagi seputar jam 06.00 WIB serta sore seputar jam 15.00. Sebelum pongkor bambu (tempat laru yang dipasang pada manggar kelapa) dipasang untuk menderes kembali, manggar dipotong dikit dengan sekali sentuhan supaya niranya kembali keluar. Nira yang bagus umumnya masih tetap fresh, manis, harum, tidak berwarna dengan kandungan gula 12% serta derajat keasaman (pH)nya pada 6,0 – 7,0. 

Langkah membuat Gula Semut 
Kawan, pada umumnya ada 10 tingkatan membuat gula semut lho, yakni : 
  • Sediakan wajan. 
  • Panasi Tungku. 
  • Menyaring nira dengan saringan Mess 100 ke wajan yang telah panas. 
  • Memberikan ipah (minyak kelapa atau santan) waktu keluarkan busa. 
  • Aduk nira dengan sodet bambu atau kayu sampai mengental. 
  • Angkat wajan dari tungku. 
  • Aduk nira yang telah jadi gula sampai kentalnya rata serta jadi kering. 
  • Haluskan gula yang telah kering dengan diguser memakai batok kelapa. 
  • Ayak gula memakai ayakan mess 16-17. 
  • Packing gula semut memakai plastik bening. 

Alat Pembuat Gula Semut Organik Kelapa Tradisionil 
Sesudah kawan tahu langkah membuat gula semut tradisionil, mari kita cari info selanjutnya seperti apakah bentuk-bentuk alat tradisionil dalam membuat gula semut. Memang mungkin proses pembuatan gula semut yang sampai kini yang masih tetap tradisionil di rasa kurang efesien dan produktivitasnya rendah. Akan tetapi perlu untuk diketahui jika hampir semua penderes gula semut masih tetap memakai alat-alat ini untuk berproduksi. Memang banyak mesin untuk bikin gula semut yang tersebar sekarang ini, tetapi tidak semua penderes dapat beli mesin pembuat gula semut itu. 

Ada 8 alat pembuat gula semut tradisionil, yakni : 
  • Pongkor (Bambu atau Bahan foodgrade yang lain)  
  • Saringan
  • Ayakan
  • Guseran
  • Sodet Kayu
  • Wajan
  • Loyang (Untuk mengeringkan Gula Semut) 
  • Golok 

Karenanya ada alat ini, diinginkan dapat menolong beberapa produsen gula semut tradisionil supaya bisa selalu berkarya sendiri tak perlu memercayakan mesin yang notabene cuma pengepul atau perusahaan saja yang dapat membelinya. Meskipun akhirnya belumlah semaksimal hasil yang dikasihkan oleh mesin, gula semut yang telah di proses oleh penderes sendiri diinginkan akhirnya dapat lebih berkualitas, lebih hiegenis serta kandungan gula yang dibuat lebih baik. Nah, untuk membelinya, kami ikut menyiapkan layanan penyediaan alat membuat gula semut tradisionil yang sama dengan ketentuan serta kriteria dalam proses sertifikasi organik gula semut. Harga yang ada pula dapat dijangkau serta jelas dapat disiapkan oleh perusahaan yang ingin lakukan sertifikasi organik ataupun oleh penderesnya sendiri. SUMBER

Cara Mengkonsumsi Gula Semut

Tidak hanya digabung dengan ekstrak dari jahe, kunyit, temulawak, serta rempah-rempah yang lain, langkah konsumsi gula semut kelapa ikut enak bila diseduh dengan satu gelas teh hangat atau kopi hangat pada pagi hari. Memang manisnya tidak demikian tajam, tetapi yang tentu manisnya alami. Tidak cuma untuk kopi serta teh, susu dapat juga dipadukan dengan gula semut kelapa. Aroma kelapa yang aduhai, akan membuat otak kita lebih rilex. Gula semut kelapa dapat juga jadikan sebgai penambahan bumbu masakan alternatif gula pasir. Supaya masakan jadi lebih alami serta menyehatkan. Serta lebih hebatnya kembali tentang gula semut, ada bukti yang mengagumkan nyatanya gula semut ini begitu menyehatkan. Jadi tidak sia-sia rasakan satu gelas teh dengan kombinasi gula semut tiap-tiap pagi. Beri kesegaran, Alami, serta Menyehatkan Anda dapat lakukan kreasi sendiri sesuai dengan kegemaran anda bagaimanakah cara konsumsi gula semut kelapa. 

kami siap melayani pengiriman mesin kami sampai saat ini sampai seluruh Indonesia. daerah tersebut diantara:

Banda Aceh Langsa Lhokseumawe Sabang Subulussalam Binjai Gunungsitoli Medan Padang Sidempuan Pematangsiantar Sibolga Tanjungbalai Tebing Tinggi Bengkulu Jambi Sungaipenuh Dumai Pekanbaru Bukittinggi Padang Padang Panjang Pariaman Payakumbuh Sawahlunto Solok Lubuklinggau Pagar Alam Palembang Prabumulih Bandar Lampung Metro Pangkalpinang Batam Tanjungpinang Jawa Bandung Banjar Batu Bekasi Blitar Bogor Cilegon Cimahi Cirebon Depok Jakarta Jakarta Utara Jakarta Timur Jakarta Pusat Jakarta Selatan Jakarta Barat Kediri Madiun Magelang Malang Mojokerto Pasuruan Pekalongan Probolinggo Salatiga Semarang Serang Sukabumi Surabaya Surakarta Tasikmalaya Tangerang Tangerang Selatan Tegal Yogyakarta Kalimantan Pontianak Singkawang Banjarbaru Banjarmasin Palangka Raya Balikpapan Bontang Samarinda Tarakan Nusa Tenggara Denpasar Bima Mataram Kupang Sulawesi Gorontalo Makassar Palopo Parepare Baubau Kendari Palu Bitung Kotamobagu Manado Tomohon Maluku Ambon Tual Ternate Tidore Kepulauan Papua Jayapura Sorong, Bangka Belitung

No comments